Karachi (Muhammad Yasir)
Forum AlBaraka untuk Ekonomi Islam bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Pembangunan Islam (ICCD) menjadi tuan rumah Konferensi Regional AlBaraka ke-2, bekerja sama dengan AlBaraka Bank Pakistan, untuk menjelaskan peran penting pengiriman uang dalam negeri di Pakistan dan dampaknya terhadap pembangunan berkelanjutan. . Konferensi ini berfungsi sebagai platform untuk membahas berbagai aspek pengiriman uang dalam negeri dan implikasinya yang luas dalam membentuk jalur pertumbuhan ekonomi suatu negara pada umumnya, dan Pakistan pada khususnya.
Acara ini mempertemukan para ahli terkemuka, pengambil keputusan, dan pemangku kepentingan untuk terlibat dalam dialog tentang penguatan alat keuangan Islam untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan menyelaraskan strategi pengiriman uang dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam lanskap pengiriman uang yang terus berubah secara global. Acara dibagi menjadi tiga sesi, sesi pertama tentang Lembaga Keuangan Islam dan perannya dalam Integrasi Ekonomi di Pakistan. Sesi kedua berfokus pada tantangan dan peluang dalam memanfaatkan pengiriman uang dalam negeri untuk pertumbuhan ekonomi dan sesi terakhir adalah diskusi mengenai kerangka kebijakan dan prospek masa depan pengiriman uang dalam negeri.
Diskusi dimulai dengan pidato utama yang disampaikan oleh Dr. Ahmad Kawesa Sengendo, Asisten Sekretaris Jenderal Urusan Ekonomi Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Dr Mufti Irshad Ahmad Aijaz, Ketua Komite Penasihat Syariah Komisi Sekuritas dan Bursa Pakistan (SECP). ) dan Bank Negara Pakistan (SBP), Dr Ishrat Husain, Mantan Penasihat Perdana Menteri dan Mantan Gubernur SBP, dan Bapak Zulfiqar Ali Khokar, Kepala Inisiatif Pengiriman Uang Pakistan di SBP, berbagi wawasan industri dan prospek masa depan negara tersebut. Chief Executive Officer AlBaraka Bank Pakistan, Bapak Muhammad Atif Hanif juga hadir dan mendapat penghargaan sebagai mitra prestise Forum AlBaraka.
“Sebagai salah satu dari 57 negara anggota OKI, Pakistan memainkan peran penting dalam mendorong integrasi ekonomi melalui pengiriman uang dalam negeri. Lembaga keuangan Islam memfasilitasi pengiriman uang ini, mendorong penerimanya untuk berinvestasi secara berkelanjutan dalam bisnis lokal dan program kesejahteraan. Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan sangat penting untuk membangun saluran pengiriman uang yang aman, mudah digunakan, dan legal serta membina hubungan dengan lembaga keuangan internasional,” kata Yousef Khalawi, Sekretaris Jenderal Forum AlBaraka untuk Ekonomi Islam.
Yang Mulia Bapak Yousef khalwi mengumumkan peluncuran laporan ekonomi Forum AlBaraka bertajuk “Evolusi Pengiriman Uang Dalam Negeri di Negara-negara OKI (2017-2022): Perspektif Global.
Menurut Database Ekonomi Islam Saleh Kamel, Pakistan menerima sekitar US$150 miliar pengiriman uang dalam negeri dari tahun 2017 hingga 2022. Hal ini menempatkan Pakistan di peringkat kelima di antara negara-negara penerima pengiriman uang teratas pada tahun 2022 dengan jumlah US$29,9 miliar. Pengiriman uang global mencapai US$758 miliar pada tahun 2022, dengan negara-negara OKI menerima 25,5% dari jumlah ini, atau lebih dari US$193 miliar. Pengiriman uang ke dalam negeri sangat penting bagi Pakistan karena jumlahnya mencapai 33% dari total impor, menjadikannya negara kedua tertinggi di antara negara-negara OKI dan kelima secara global pada tahun 2022.
Konferensi ini secara meyakinkan mengemukakan kerangka kebijakan dan prospek masa depan pengiriman uang ke dalam negeri, termasuk saran untuk menyederhanakan aliran pengiriman uang sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Para pemangku kepentingan juga menyelidiki tren masa depan dan prospek pengiriman uang ke dalam negeri di Pakistan dan menekankan perlunya bekerja sama dalam menyusun strategi inovatif untuk lebih meningkatkan dampak positif terhadap perekonomian nasional.